Senin, 06 April 2015

[028] Al Qashash Ayat 012

««•»»
Surah Al Qashash 11

۞ وَحَرَّمنا عَلَيهِ المَراضِعَ مِن قَبلُ فَقالَت هَل أَدُلُّكُم عَلىٰ أَهلِ بَيتٍ يَكفُلونَهُ لَكُم وَهُم لَهُ ناصِحونَ
««•»»
waharramnaa 'alayhi almaraadi'a min qablu faqaalat hal adullukum 'alaa ahli baytin yakfuluunahu lakum wahum lahu naasihuuna
««•»»
Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: "Mau- kah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?".
««•»»
We had forbidden him to be suckled by any nurse since before. So she[1] said, ‘Shall I show you a household that will take care of him for you and will be his well-wishers?’
[1] That is, Moses’ sister.
««•»»

Walaupun hatinya sudah tenteram, tetapi disuruhnya juga saudaranya perempuan Musa mencari-cari dari berita tentang saudaranya itu. Pergilah saudaranya ke pasar-pasar dan ke tempat-tempat yang agak ramai untuk mendengarkan pembicaraan orang-orang kalau-kalau ada di antara mereka yang membicarakan anak yang dihanyutkan ke sungai. Akhirnya dia melihat sendiri dari jauh anak itu telah diangkat ke istana Firaun, sedang orang-orang ramai melihat kejadian yang aneh itu.

Di istana orang-orang amat sibuk mencari siapa yang menyusukan anak itu, karena ia menolak setiap wanita yang hendak menyusukannya. Setelah saudara Musa mengetahui hal ini diapun memberanikan diri tampil ke muka dan mengatakan bahwa ia mengetahui seorang wanita yang sehat dan banyak air susunya, dan mungkin anak itu mau disusukan oleh wanita itu. Wanita itu dari keluarga baik-baik dan pasti anak itu akan dijaga dengan penuh perhatian dan penuh rasa kasih sayang.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa setelah saudara Musa mengucapkan kata-kata seperti itu, dia dibawa ke istana dan mereka memandang kepadanya dengan rasa curiga lalu mengemukakan pertanyaan "Dari mana engkau tahu bahwa keluarganya akan menjaganya dengan baik dan akan menumpahkan kasih sayang mereka terhadapnya?"

Saudara Musa menjawab: "Tentu saja mereka akan berbuat demikian karena mengharapkan kesenangan hati raja Firaun dan mengharapkan pemberian yang banyak dari padanya. Dengan jawaban ini hilanglah kecurigaannya dan mereka membawa Musa ke rumah ibunya.

Sesampainya di rumah ibunya itu, ibunya mengambilnya kepangkuannya untuk disusukan, dan dengan segera mulut Musa menangkap puting susu ibunya. Mereka yang hadir sangat gembira melihat hal itu dan dikirimlah utusan permaisuri raja untuk memberitakan hal itu, Permaisuri memanggil ibu Musa dan memberinya hadiah dan pemberian yang banyak serta meminta kepadanya supaya ia bersedia tinggal di istana untuk merawat dan mengasuh Musa.

Ibu Musa menolak tawaran itu dengan halus dan mengatakan kepada permaisuri bahwa dia mempunyai suami dan anak-anak dan tidak sampai hati meninggalkan mereka. Dia mengharap permaisuri mengizinkan membawa Musa ke rumahnya. Permaisuri tidak merasa keberatan atas usul itu dan mengizinkan Musa di bawa ke rumah ibunya. Permaisuri memberinya perongkosan yang cukup di samping itu diberinya pula hadiah berupa uang pakaian dan lain sebagainya.

Akhirnya kembalilah ibu Musa ke rumahnya membawa anak kandungnya dengan hati yang senang dan gembira. Allah telah menghilangkan semua kegelisahan dan kekhawatirannya dan menggantinya dengan ketenteraman, kemuliaan dan rezeki yang melimpah. Disebutkan dalam sebuah hadis "Orang yang berbuat kebaikan dan ikhlas mengerjakannya adalah seperti seorang ibu yang menyusui anaknya, sedang ia mendapat upah pula".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami cegah Musa menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukannya sebelum itu) maksudnya sebelum ia kembali berada di tangan ibunya. Yakni, Kami cegah dia untuk menerima air susu perempuan-perempuan yang mau menyusuinya selain dari air susu ibunya sendiri.

Maka Nabi Musa menolak semua air susu perempuan-perempuan yang dihadirkan untuk menyusuinya (maka berkatalah ia) yakni saudara perempuan Musa, ("Maukah kalian aku tunjukkan kepada ahlul bait) ketika dia melihat mereka menaruh rasa belas kasihan kepada Musa (yang akan memeliharanya untuk kalian) yakni, yang akan menyusuinya dan mengurusnya (dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?") menurut penafsiran lain Dhamir Lahu kembali kepada Raja Firaun, sebagai reaksi dari para pembantunya.

Maksudnya setelah mereka mendengar usul saudara Musa, maka mereka menyetujui dan memperkuatnya dengan mengatakannya pula kepada Raja Firaun. Akhirnya permintaan Maryam dikabulkan, ia datang membawa ibu Musa, ternyata Musa mau menerima air susunya.

Kemudian Maryam. memberikan pendapat kepada mereka, bahwa ibu Musa adalah seorang wanita yang harum baunya dan baik air susunya. Maka ibu Musa diizinkan untuk menyusuinya di rumahnya sendiri, akhirnya ibu Musa kembali membawa bayinya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya,

««•»»
And We had forbidden him to [take to the breasts of] fostermothers from before, that is to say, we prevented him from taking to the breasts of any suckling mother other than his own mother. Therefore he would not accept the breasts of any of the foster-mothers brought for him. So she, his sister, said, ‘Shall I show you a household — having seen their affection for him — who will take care of him for you, by having him suckled and so on, and who will act in good faith towards him?’ (the [suffixed] pronoun in lahu has been interpreted as referring to the king, as a response to them [when they asked Mary how she could be sure]). Her suggestion was accepted. So she brought his mother and he took to her breast. She explained to them that he had taken to her [breast] because of her pleasant scent and the wholesome taste of her milk. Permission was given to her to breast-feed him in her own house and so she returned with him, just as God, exalted be He, says:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of88
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=28&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#28:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar