
Surah Al Qashash 18
فَأَصبَحَ فِي المَدينَةِ خائِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِي استَنصَرَهُ بِالأَمسِ يَستَصرِخُهُ ۚ قالَ لَهُ موسىٰ إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبينٌ
««•»»
fa-ashbaha fii almadiinati khaa-ifan yataraqqabu fa-idzaa alladzii istansharahu bial-amsi yastashrikhuhu qaala lahu muusaa innaka laghawiyyun mubiinun
««•»»
Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu de- ngan khawatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)".
««•»»
He rose at dawn in the city, fearful and vigilant, when behold, the one who had sought his help the day before, shouted for his help [once again]. Moses said to him, ‘You are indeed manifestly perverse!’
««•»»
Pengampunan Tuhannya telah menjadikan hatinya lega dan lapang, tetapi bagaimana dengan masyarakat yang ia hidup di kalangan mereka ? Apakah mereka akan membiarkannya saja bila pembunuhan itu diketahui oleh mereka? Inilah yang sangat mengganggu ketenteraman hati Musa dan selalu menjadi buah pikirannya. Oleh sebab itu dia dengan sembunyi-sembunyi berjalan kian kemari mendengar-dengarkan apakah perbuatannya itu telah diketahui orang dan bila mereka telah tahu, bagaimana sikap mereka apakah tindakan yang mereka ambil terhadapnya. Ketika ia menyusuri kota itu kelihatan olehnya orang yang ditolongnya dahulu berteriak lagi minta tolong kepadanya agar ia membantunya sekali lagi melawan orang Qibti yang lain.
Rupanya orang yang ditolongnya dahulu itu terlibat lagi dalam persengketaan dan perkelahian dengan orang Mesir pula Mangkin orang itu meminta kepadanya supaya ia membunuh lagi orang Mesir itu sebagaimana ia telah membunuh dahulu. Tergambarlah dalam otaknya bagaimana ia telah berbuat dosa dengan pembunuhan itu tetapi Tuhan dengan rahmat dan kasih sayangnya, telah mengampuni kesalahannya. Apakah ia akan berbuat kesalahan lagi, apalagi ia telah berjanji pula dengan Tuhannya bahwa dia tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Oleh sebab itu ia berkata kepada orang Israel, sesungguhnya engkau ini adalah orang yang seat. Tetapi di samping gambaran itu, tergambar pula dalam pikirannya nasib kaumnya yang terhina yang selalu dianiaya oleh orang-orang Mesir, maka bangkit pulalah rasa amarahnya dan hampir saja ia menyerang orang Mesir itu. Tetapi sebelum ia maju menyerang, orang itu membentaknya dengan mengatakan, apakah engkau hendak membunuhku pula seperti yang engkau lakukan terhadap seseorang kemarin? Rupanya orang itu sudah mengenal rupa dan bentuknya karena orang-orang di kota itu ramai membicarakan pembunuhan itu dan selalu memperbincangkan tentang bentuk dan rupa orang yang melakukan. Kemudian orang Mesir itu membuat bentakan lagi , "Sesungguhnya engkau ini adalah seorang yang ingin menjadi penguasa yang bertindak sewenang-wenang di muka bumi. Engkau bukanlah termasuk orang-orang yang berbuat baik". Dengan bentakan itu sadarlah Musa kembali dan ingatlah ia akan janjinya bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi sehingga dia tidak jadi memukul orang itu.
Menurut pendapat sebagian mufassirin yang mengucapkan kata-kata tersebut kepada Musa bukanlah orang Mesir tetapi orang Israel yang telah ditolongnya itu, karena Musa menuduhnya sebagai seorang yang sesat dan hendak memukulnya.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir) apa yang bakal dilakukan oleh keluarga orang yang telah dibunuhnya itu terhadap dirinya (maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak-teriak meminta pertolongan kepadanya) maksudnya minta tolong lagi dari orang Mesir yang lain. (Musa berkata kepadanya, "Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata.") kesesatannya, karena apa yang telah kamu perbuat kemarin dan sekarang ini.
««•»»
In the morning he was in the city, fearful, vigilant, waiting to see what would happen to him [in reaction] from the side of the slain man; — when behold, the one who had sought his help the day before cried out to him for help [again], asking for his help against another Egyptian. Moses said to him, ‘Clearly you are a trouble-maker!’, whose trouble-making is evident, judging by what you did yesterday and today.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 17]•[AYAT 19]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of88
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=28&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#28:18
In the morning he was in the city, fearful, vigilant, waiting to see what would happen to him [in reaction] from the side of the slain man; — when behold, the one who had sought his help the day before cried out to him for help [again], asking for his help against another Egyptian. Moses said to him, ‘Clearly you are a trouble-maker!’, whose trouble-making is evident, judging by what you did yesterday and today.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 17]•[AYAT 19]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of88
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=28&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#28:18