Jumat, 07 Agustus 2015

[028] Al Qashash Ayat 025

««•»»
Surah Al Qashash 25

فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
««•»»
fajaa-at-hu ihdaahumaa tamsyii 'alaa istihyaa-in qaalat inna abii yad'uuka liyajziyaka ajra maa saqayta lanaa falammaa jaa-ahu waqashsha 'alayhi alqashasha qaala laa takhaf najawta mina alqawmi alzhzhaalimiina
««•»»
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu".
««•»»
Then one of the two women approached him, walking bashfully. She said, ‘Indeed my father invites you to pay you the wages for watering [our flock] for us.’ So when he came to him and recounted the story to him, he said, ‘Do not be afraid. You have been delivered from the wrongdoing lot.’
««•»»

Rupanya kepahitan penderitaan yang dialami Musa itu akan berakhir juga, dengan dikabulkannya doanya oleh Allah SWT. Dengan tak disangka sangka, datanglah salah seorang dari kedua dara itu dengan agak malu-malu dan berkata kepadanya, bahwa bapaknya mengundang Musa datang ke rumahnya untuk sekadar membalas budi baik Musa yang telah menolong mereka mengambil air minum dan memberi minum binatang ternak mereka. Musa dapat memahami bahwa kedua wanita itu adalah keluarga orang baik-baik, karena melihat sikapnya yang malu-malu di waktu dia datang kepadanya dan mendengar bahwa yang mengundang datang ke rumahnya itu bukan. dia sendiri karena kalau dara itu sendiri langsung mengundang, mungkin timbul pengertian yang tidak baik terhadapnya.

Para mufassirin berbeda pendapat tentang bapak wanita itu apakah dia Nabi Syuaib atau bukan, tetapi sependapat bahwa dia adalah seorang pemuka agama yang saleh dan telah lanjut umurnya. Pendapat yang mengatakan bahwa bapak wanita itu adalah Nabi Syuaib hidup jauh sebelum Nabi Muhammad,

sebagaimana tersebut dalam ayat:
وما قوم لوط منكم ببعيد
Sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu.
(QS. Huud [11]:89)

Nabi Lut satu masa dengan Nabi Ibrahim sebagaimana dikisahkan dalam Alquran. Sedang antara Nabi Ibrahim dengan Nabi Musa adalah 400 tahun. Di dalam kitab-kitab orang Yahudi, orang tua itu namanya Yetsro.

Di dalam Taurat pasal kedua dalam buku kedua ada tersebut "Tatkala Firaun mendengar kabar terbunuhnya seorang Qibti, dia memerintahkan supaya Musa di bunuh. Lalu Musa lari ke Madyan, di sana ia beristirahat di dekat sebuah sumur. seorang pemuka agama di Madyan ini mempunyai tujuh orang putri. Ketujuh putri itu pergi mengambil air ke sumur itu dan mereka meminta air untuk mengisi tempat air supaya kambing-kambing mereka dapat minum. Kemudian datang penggembala-penggembala mengusir mereka. Musa maju membela putri-putri itu dan memberi minum kambing-kambing mereka. Tatkala mereka kembali kepada bapak mereka Rawail, dia amat merasa heran, kenapa mereka dapat segera kembali pada hari ini.

Dan di dalam pasal ketiga ada tersebut, Musa menggembalakan kambing "Yetsro" mertuanya seorang pemuka agama Madyan", karena itu ia diundang untuk datang ke rumahnya. Musa menyetujui undangan itu bukan karena ia ingin mendapat upah atau jasa yang telah diberikannya kepada kedua dara itu, tetapi ingin hendak mengenal orang tua itu dan ingin mendapat berkah dari padanya. Akhirnya berangkatlah Musa bersama kedua dara itu ke rumah orang tua mereka, dan setelah sampai di sana Musa menceritakan kepadanya riwayat hidupnya bersama Firaun, bagaimana kesombongannya dan penghinaannya terhadap Bani Israel, sampai kepada ketetapan dan perintahnya untuk membunuhnya, sehingga ia lari dari Mesir karena takut akan dibunuh.

Orang tua itu mendengar cerita Musa baik-baik dan setelah Musa selesai bercerita, orang tua itu berkata kepadanya "Jangan engkau merasa takut dan khawatir, karena engkau telah lepas dari kekuasaan orang-orang zalim itu. Mereka tidak akan dapat menangkapmu, karena engkau telah berada di sini, suatu daerah yang tidak termasuk dalam kerajaan mereka. Dengan demikian hati Musa merasa tenteram, karena ia sudah dapat berlindung di rumah seorang pemuka agama yang besar pengaruhnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan) seraya menutupkan kain kerudung ke mukanya karena malu kepada Nabi Musa (ia berkata, "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap kebaikanmu memberi minum ternak kami") Nabi Musa memenuhi panggilannya dan menolak dalam hatinya upah yang akan diberikan kepadanya, karena seolah-olah wanita itu bermaksud hendak memberi upah dan menganggap dirinya sebagai seorang upahan. Kemudian wanita itu berjalan di muka Nabi Musa tiba-tiba angin meniup kainnya, sehingga terlihat kedua betisnya. Lalu Nabi Musa berkata kepadanya, "Berjalanlah engkau di belakangku dan tunjukkanlah jalan itu kepadaku". Wanita itu menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi Musa, sehingga Nabi Musa sampai ke tempat bapak wanita itu, dia adalah Nabi Syuaib a.s. Ketika Nabi Musa sampai di hadapannya ternyata telah disiapkan makan malam, maka Nabi Syuaib berkata, "Duduklah, kemudian makan malamlah".

Nabi Musa menjawab, "Aku khawatir jika makan malam ini sebagai imbalan karena aku telah memberi minum ternak keduanya, sedangkan aku berasal dari ahlul bait yang tidak pernah meminta imbalan dari suatu pekerjaan yang baik". Nabi Syuaib berkata, "Tidak, ini merupakan tradisiku dan tradisi nenek moyangku. Kami biasa menjamu tamu kami, juga biasa memberi makan". Nabi Musa baru mau memakannya dan menceritakan kepadanya semua apa yang telah ia alami. Untuk itu maka Allah swt. berfirman, ("Maka tatkala Musa mendatangi bapak wanita itu dan menceritakan kepadanya kisah mengenai dirinya) lafal Al Qashash adalah Mashdar yang bermakna Isim Maf'ul; maksudnya Nabi Musa menceritakan kepadanya tentang pembunuhannya terhadap seorang bangsa Mesir dan niat bangsa Mesir untuk membunuhnya, serta kekhawatirannya terhadap Firaun (Syuaib berkata, 'Janganlah kamu takut! Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim'.") karena tidak ada kekuasaan bagi Firaun atas negeri Madyan.

««•»»
God, exalted be He, says: Then one of the two women came to him, walking bashfully — in other words, covering her face with the sleeve of her shirt, being shy of him — and said, ‘My father invites you, that he may pay you a wage for watering [our flock] for us’. He accepted her invitation, while inwardly he disapproved of accepting any wage, for it was as though she sought to remunerate him and as though he were of those who would want it [which he was not]. She walked in front of him but when the wind began to blow off her dress and reveal her legs, he said to her, ‘Walk behind me and show me the way’, which she did. Finally he came to her father, Shu‘ayb, peace be upon him, who was sitting with some supper in front of him. He said to him, ‘Sit and have some supper’.

He [Moses] said, ‘I hope that this is not [some sort of] compensation for having watered [their flock] for them? For we are People of a House and do not demand compensation for good deeds’. He [Shu‘ayb] said, ‘No. It is [simply] a custom of mine and of my forefathers to be hospitable to guests and to offer them food’. Thus, he [Moses] ate and informed him of his predicament. God, exalted be He, says: So when he came to him and recounted to him the story (al-qasas is a verbal noun with the sense of al-maqsūs, ‘that which is recounted’), of his slaying of the Egyptian and their intention to slay him and his fear of Pharaoh, he [their father] said, ‘Do not be afraid. You have escaped from the evildoing people’, as Pharaoh had no authority over Midian.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 24][AYAT 26]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
25of88
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=28&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#28:25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar