Minggu, 21 Juni 2015

[028] Al Qashash Ayat 022

««•»»
Surah Al Qashash 22

وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَى رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ
««•»»
walammaa tawajjaha tilqaa-a madyana qaala 'asaa rabbii an yahdiyanii sawaa-a alssabiili
««•»»
Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdo'a (lagi): "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar".
««•»»
And when he turned his face toward Midian, he said, ‘Maybe my Lord will show me the right way.’
««•»»

Setelah Musa mengetahui, bahwa jalan yang ditempuhnya itu adalah jalan yang biasa dilalui orang, jalan yang menuju ke Madyan, timbullah harapannya, bahwa ia tidak akan tersesat di jalan dan tidak akan berlarut-larut menempuh padang pasir yang luas itu. Di waktu ia berdoa lagi kepada Tuhannya agar Dia selalu menunjuki dan memimpinnya ke jalan yang lurus. Tetapi walaupun jalan yang ditempuhnya itu adalah jalan raya yang biasa dilalui orang, namun jarak yang harus ditempuhnya amat jauh sekali sedangkan dia tidak membawa bekal kecuali sedikit saja, karena ia harus meninggalkan kota Mesir dengan segera mungkin. Diriwayatkan bahwa Musa berjalan delapan hari delapan malam lamanya, tanpa makanan dan dengan kaki telanjang pula. Tak ada yang dapat dimakannya kecuali daun-daun kayu walaupun demikian hatinya tetap kuat dan semangatnya tetap membaja karena ia telah luput dari kejaran Firaun.

Dia telah selamat dari jebakan Firaun di waktu kecilnya, tatkala dia membunub setiap bayi laki-laki dari Bani Israel; sekarang ia telah bebas dari jebakan Firaun di waktu ia sudan besar. Semua itu adalah karena rahmat dan lindungan Tuhan, karena itu ia yakin pula dalam perjalanan yang jauh dan sulit itu ia akan tetap berada dalam lindungan-Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan tatkala ia menghadap) yakni menuju (ke jurusan negeri Madyan) ke arahnya. Madyan adalah nama kota tempat nabi Syuaib, yang jauhnya kira-kira delapan hari perjalanan dari kota Mesir. Kota tersebut dinamai dengan nama pendirinya yaitu Madyan ibnu Ibrahim, sedangkan Nabi Musa belum mengetahui jalan menuju ke arahnya (ia berdoa lagi, "Mudah-mudahan Rabbku memimpinku ke jalan yang benar") maksudnya, jalan yang menuju ke arah negeri Madyan yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat, yakni pertengahan. Allah mengutus malaikat yang membawa tongkat, lalu malaikat itu memimpin Nabi Musa menuju ke negeri Madyan.
««•»»
And when he turned his face towards Midian, in the direction thereof — and this [Midian] was the town of [the prophet] Shu‘ayb, eight day’s journeying from Egypt, [so] named after Midian son of Abraham; he [Moses] did not know the route to it — he said, ‘Perhaps my Lord will show me the right way’, that is to say, which route to follow, in other words, the simplest route to it. God thus sent forth to him an angel with a goat, which he [Moses] set off following towards it [the town].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 21][AYAT 23]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
22of88
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=28&tAyahNo=22&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#28:22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar