Sabtu, 21 Maret 2015

[028] Al Qashash Ayat 007

««•»»
Surah Al Qashash 7

وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
««•»»
wa-awhaynaa ilaa ummi muusaa an ardhi'iihi fa-idzaa khifti 'alayhi fa-alqiihi fii alyammi walaa takhaafii walaa tahzanii innaa raadduuhu ilayki wajaa'iluuhu mina almursaliina
««•»»
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari para rasul.
««•»»
We revealed to Moses’ mother, [saying], ‘Nurse him; then, when you fear for him, cast him into the river, and do not fear or grieve, for We will restore him to you and make him one of the apostles.’
««•»»

Adalah suatu hal yang sangat mengerikan dan mencemaskan setiap ibu yang akan melahirkan anaknya dan mengetahui bahwa anak itu akan direnggutkan dari pangkuannya kemudian dibunuh tanpa rasa iba dan belas kasihan. Demikianlah halnya ibu Musa ketika melahirkannya.

Walaupun kelahiran Musa dapat di sembunyikan tetapi lama kelamaan pasti akan diketahui pula oleh tukang jagal anak-anak. Yang banyak bertebaran di segala pelosok negeri, dan akhirnya nasib bayinya itu akan sama saja dengan nasib bayi-bayi Bani Israel lainnya yaitu : direnggut dari ibunya dan dipenggal kepalanya. Inilah yang selalu ditakuti dan dicemaskan oleh ibu Musa setelah ia melahirkannya.

Ia selalu dalam keadaan gelisah dan khawatir memikirkan nasib anaknya yang telah dikandungnya dengan susah payah selama sembilan bulan yang menjadi harapan setelah bayi itu besar, karena itu ia selalu memohon doa kepada Tuhan agar anaknya itu diselamatkan dan terlepas dari bahaya maut yang selalu mengancamnya.

Dalam keadaan gelisah dan cemas itulah Allah mengilhamkan kepada ibunya bahwa dia tidak perlu khawatir dan cemas. Hendaklah dia tetap menyusukannya dan menjaganya dengan sebaik-baiknya.

Bila dia merasa takut juga karena ada tanda-tanda bahwa anaknya itu akan diketahui juga, maka hendaklah melemparkan anak itu ke sungai Nil dan janganlah sekali-kali merasa ragu dan khawatir, karena Allah akan menjaga dan membelanya dan akan -mengembalikannya kepada pangkuannya, dia pula yang akan menyusuinya dan nanti anak itu akan menjadi Rasul Allah yang akan menyampaikan dakwah kepada Firaun sendiri.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan kami ilhamkan) wahyu berupa ilham atau ilham melalui mimpi (kepada ibu Musa) Musa adalah bayi yang dimaksud oleh peramal Firaun, dan tidak ada seorang pun mengetahui kelahirannya selain saudara perempuannya sendiri. ("Susukanlah dia! Apabila kamu khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke dalam sungai) yakni sungai Nil (dan janganlah kamu khawatir) ia akan tenggelam (dan janganlah bersedih hati) karena berpisah dengan bayimu itu (karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang dari para Rasul.") maka ibu Musa menyusukan Musa selama tiga bulan, selama itu Musa tidak pernah menangis. Akhirnya ibu Musa merasa khawatir akan keselamatan Musa, lalu ia menaruh Musa yang masih bayi itu ke dalam sebuah peti dilapisi dengan ter/aspal sebelah dalamnya, supaya air jangan masuk lalu dihanyutkan ke sungai Nil, di waktu malam hari.

««•»»
And We revealed, by inspiration or in a dream, to the mother of Moses — who was the said new-born; his sister was the only other person aware of his birth — ‘Suckle him, then, when you fear for him, cast him into the waters, namely, the Nile, and do not fear, that he should drown, or grieve, for being separated from him, for We will restore him to you and make him one of the messengers’. She suckled him for three months during which he never cried. She then began to fear for him and so she placed him in a basket coated with pitch and made as a cradle for him on the inside. She then closed it and cast it into the waters of the Nile at night.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of88
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=28&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#28:7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar